Archive for April 2016
Anime
Anime (アニメ) (baca: a-ni-me, bukan a-nim) adalah animasi khas Jepang, yang biasanya dicirikan melalui gambar-gambar berwarna-warni yang menampilkan tokoh-tokoh dalam berbagai macam lokasi dan cerita, yang ditujukan pada beragam jenis penonton. Anime dipengaruhi gaya gambar manga, komik khas Jepang.
Kata anime tampil dalam bentuk tulisan dalam tiga karakter katakana a, ni, me (アニメ) yang merupakan bahasa serapan dari bahasa Inggris "Animation" dan diucapkan sebagai "Anime-shon".
Anime pertama yang mencapai kepopuleran yang luas Astro Boy karya Ozamu Tezuka pada tahun 1963. Sekarang anime sudah sangat berkembang jika dibandingkan dengan anime zaman dulu. Dengan grafik yang sudah berkembang sampai alur cerita yang lebih menarik dan seru. Masyarakat Jepang sangat antusias menonton anime dan membaca manga. Dari anak-anak sampai orang dewasa. Mereka menganggap, anime itu sebagai bagian dari kehidupan mereka. Hal ini yang membuat beberapa televisi kabel yang terkenal akan beberapa film kartunnya, seperti Cartoon Network dan Nickelodeon mengekspor kartunnya. Sekarang anime menjadi sebuah bisnis yang menggiurkan bagi semua orang, dan banyak juga orang yang memanfaatkan hal ini untuk sebuah tindakan kejahatan. Pembuat anime itu sendiri disebut animator. Para animator bekerja disebuah perusahaan media untuk memproduksi sebuah anime. Di dalam perusahaan itu, terdapat beberapa animator yang saling bekerja sama untuk menghasilkan sebuah anime yang berkualitas. Tapi sangat disayangkan, gaji dari para animator tersebut kecil jika dibandingkan dengan kerja keras mereka. Hal ini yang membuat para animator enggan untuk bekerja secara professional. Mereka merasa hal itu tidak sebanding dengan usaha yang telah mereka lakukan. Para animator itu sendiri sering disebut "seniman bayangan". Karena mereka bekerja seperti seorang seniman yang berusaha mengedepankan unsur cerita dan unsur intrinsiknya.
Pembajakan juga mempersulit para animator untuk mendapatkan keuntungan penuh dari hasil kerja keras mereka, meski ternyata juga ada "gosip" yang mengatakan bahwa ada juga pihak produsen anime itu sendiri yang menyebarluaskan karya mereka di luar jalur perdagangan resmi (mungkin gratisan atau dibajak) dengan tujuan untuk lebih memopulerkan hasil karya mereka.
Tidak sedikit orang yang pergi ke Jepang untuk belajar mengenai pembuatan anime (dan manga tentunya) karena tertarik setelah melihat berbagai anime yang telah menyebar ke berbagai pelosok dunia di berbagai benua. Adapun pihak yang membuat hasil karya yang serupa atau bahkan mungkin meniru ciri anime, misalnya Korea dan beberapa negara Asia lainnya.
Teknologi CG (Computer Graphics), Teknologi Visual Komputer, dan sebagainya telah mempermudah pembuatan anime sekarang ini, karena itu ada yang menganggap bahwa kualitas artistiknya lebih rendah dibandingkan dengan anime masa lalu. Hanya saja perlu diperhatikan bahwa kualitas gambarnya pun sekarang ini lebih nikmat dilihat dan lebih mudah dimengerti karena gambarnya lebih proporsional dan warnanya lebih bagus, ditambah keberadaan teknologi HD.
Sejarah karya animasi di Jepang diawali dengan
dilakukannya First Experiments in Animation oleh Shimokawa Bokoten, Koichi
Junichi, dan Kitayama Seitaro pada tahun 1913. Kemudian diikuti film pendek
(hanya berdurasi sekitar 5 menit) karya Oten Shimokawa yang berjudul Imokawa
Mukuzo Genkanban no Maki tahun 1917. Pada saat itu Oten membutuhkan waktu 6
bulan hanya untuk mengerjakan animasi sepanjang 5 menit tersebut dan masih
berupa “film bisu”. Karya Oten itu kemudian disusul dengan anime berjudul Saru
Kani Kassen dan Momotaro hasil karya Seitaro Kitayama pada tahun 1918, yang
dibuat untuk pihak movie company Nihon Katsudo Shashin (Nikatsu). Pada tahun
1918 Seitaro kembali membuat anime dengan judul Taro no Banpei. Tetapi semua
catatan tentang anime tersebut dikatakan hilang akibat gempa bumi di Tokyo pada
tahun 1923.
Selain Oten dan Seitaro, ada juga beberapa animator lain
seperti, Junichi Kouichi (Hanahekonai Meitou no Maki, 1917), Sanae Yamamoto
(Obasuteyama, 1924), Noburo Ofuji (Saiyuki, 1926 dan Urashima Taro, 1928),
Yasushi Murata (Dobutsu Olympic Taikai, 1928). Pada saat itu, muncul pula anime
pertama yang mempunyai sekuel yaitu Sarugashima (1930) dan kelanjutannya yaitu
Kaizoku-bune (1931).
Pada tahun 1927, Amerika Serikat telah berhasil membuat
animasi dengan menggunakan suara (pada saat itu hanya menggunakan background
music). Jepang kemudian mengikuti langkah itu dan anime pertama dengan
menggunakan suara musik adalah Kujira (1927) karya Noburo Ofuji. Sedangkan
anime pertama yang “berbicara” adalah karya Ofuji yang berjudul Kuro
Nyago(1930) dan berdurasi 90 detik. Salah satu anime yang tercatat sebelum
meletus Perang Dunia II dan merupakan anime pertama dengan menggunakan optic
track (seperti yang digunakan pada masa sekarang) adalah Chikara To Onna No
Yononaka (1932) karya Kenzo Masaoka.
Dalam tahun 1943 Masaoka bersama dengan seorang muridnya,
Senoo Kosei, mereka membuat kurang lebih lima episode anime berjudul Momotaro
no Umiwashi (Momotaro, the Sea Eagle). Anime yang ditayangkan ini merupakan
anime Jepang pertama dengan durasi lebih dari 30 menit (short animated feature
film). Mendekati akhir dari Perang Pasifik, yaitu pada bulan April 1945, Senoo
telah membuat dan menampilkan kurang lebih sembilan episode anime yang
merupakan karya besarnya, Momotaro: Umi no Shinpei (Momotaro: Devine Soldier of
the Sea).
Anime ini merupakan anime Jepang pertama yang berdurasi
panjang, yaitu sekitar 72 menit (animated feature film). Keduanya adalah anime
propaganda yang mengadaptasi dari cerita legenda terkenal Jepang, Momotaro, dan
merupakan salah satu dari anime terpopuler pada masa tersebut.
Noburo Ofuji juga pernah mencoba membuat anime yang
berwarna. Pada saat itu ia membuat anime Ogon no Hana (1930) dengan hanya 2
warna, tetapi tidak pernah dirilis. Anime pertama yang dirilis dengan warna
baru muncul lama setelah itu yaitu Boku no Yakyu (194 8) karya Megumi Asano.
Setelah Perang Dunia II, industri anime dan manga bangkit
kembali berkat Osamu Tezuka. Orang yang dijuluki “God of Manga” ini pada saat
itu baru berusia sekitar 20 tahun dan karyanya adalah Shintakarajima yang
muncul pada tahun 1947. Hanya dalam beberapa tahun saja, Tezuka kemudian
menjadi sangat terkenal.
Diberdayakan oleh Blogger.